Selasa, 01 Januari 2013

New Year, New Chapter :)

Hari ini, hari terakhir di tahun yang menurut si Maya bakal jadi tahun terakhir mereka. Nyatanya, mereka salah. Sisa-sisa Maya bahkan masih ada di tengah 7 miliar lebih manusia di Bumi. Gua salah satunya, masih hidup dan 1 jam lagi bakal hidup di tahun 2013.


Banyak orang ga berasa udah lewatin setaon ini, buat gua 2012 adalah tahun yang paling bikin gua belajar untuk bisa 'merasakan'. Saat ini gua duduk di tengah-tengah orang yang belom lama gua kenal, kami kumpul di ruang serba guna gereja dan memutuskan buat nunggu jam 12 dengan karaoke-an. Gua suka karaoke, sayangnya pilek yang gua rasain membuat gua cukup duduk diam dan merasakan setiap lagu yang mereka nyanyiin sampai kedenger lagu Ingatlah Hari Ini. Gua berhenti merasakan dan mulai menggunakan pikiran gua untuk mengingat. Ingatan gua pun terbawa ke momen saat gua bersama salah seorang sahabat mengkreasikan lagu ini untuk dinyanyikan oleh guru SMA kami di acara rekoleksi. Ingatan akan momen rekoleksi sukses membawa gua mengingat momen hidup selama setahun ini.


Diawali dengan penerimaan rapot semester 1 dan gua mendapat hasil tak terduga secara langsung. Tahun ini gua ikut ke pengambilan rapot, fakta yang jarang banget gw putuskan buat terjadi. Meskipun hasilnya ga diumumin, menang dari orang yang berkali-kali ngalahin gua buat juara satu secara diem-diem udah lebih dari cukup. 


Hari-hari selanjutnya disibukkan dengan persiapan ujian praktik, ujian sekolah, dan ujian negara. Ga ada rasanya pas ngejalanin itu semua, paling cuma berasa capek yang kemudian bisa dikuatkan dengan rasa semangat untuk menyongsong momen lepasnya dari dunia persekolahan. Padahal, kalo diingat dan dicoba untuk dirasakan kembali, setiap momen itu bener-bener ga biasa. Dari hampir nginep di sekolah buat nyiapin ujian praktik drama bahasa indonesia sampai gemeterannya tangan nulis laporan sambil ngerebus tabung reaksi saat ujian praktik kimia. Belum lagi momen-momen saat try out, dari yang diem-diem satu kelas sama-sama sedikit shock melihat guru yang tugas buat jaga kelas kita mengenakan high-waist dengan hasil yang sedikit aneh. Namun, sedikitnya shock kami atas sedikitnya keanehan itu tidak sedikit pun membuat kami mudah melupakannya. 


Momen bersejarah kami dilanjutkan dengan acara perpisahan kami selama 4 hari 3 malam, ga kemana-mana, cuma mondar-mandir di sebuah vila yang semuanya serba ungu. Agak jijik awalnya dan meragukan, tapi justru keunguannya vila itu membuat kami makin gabisa melupakannya. Dalam waktu dua bulan kami sama - sama mengurus sendiri acara ini, sama-sama capek, tapi sama-sama merasakan kepuasan yang ga pernah dirasakan di tahun-tahun sebelumnya. 


Tibalah acara wisuda, para perempuan disibukkan untuk mencari kebaya sedangkan yang pria cukup mengenakan jas yang pasti kami miliki. Acara dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, tanpa sadar mungkin itu momen terakhir kami menyanyikannya sepanjang sisa tahun 2012. Acara diakhiri dengan bersalaman dengan guru dan beberapa saling berpelukkan. Tidak ada yang tahu apakah itu akan menjadi salaman atau pelukkan terakhir kami dengannya.


Klimaks tahun 2012 berada pada momen gua harus terbang ke Seattle. Tiga jam pertama terbang ke Seattle dari Taiwan gua sibukkan dengan memutar lagu dari GalaxyTab gua yang jarang gua maksimalkan itu. Sambil dengerin lagu gua teringat bahwa apa yang terjadi di Jakarta sebentar lagi tinggal menjadi kenangan dalam hidup gua. Sedikit demi sedikit setiap kenangan tergenapi bersamaan dengan pesawat yang membawa gua semakin menjauhi benua Asia.


Tiga bulan di Seattle belum banyak yang bisa dirasakan selain pusing dengan hal-hal yang sebelumnya ga pernah gua urusin. Duit yang harus diurus sendiri, urusin cucian, sampai ngurus makanan yang sebelumnya ga kepikir bakal menjadi sebuah kesibukan ternyata ga jarang bikin stress. Ternyata itu ga cuma buat gua yang di Seattle, itu terjadi juga sama teman-teman gua di mana-mana. Kami memasuki dunia kuliah.



Selamat datang 2013. Selamat datang dunia kuliah. Selamat datang di kehidupanku.